Jumat, 20 Januari 2017

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

A. Pengertian Sistem Informasi berbasis computer (CBSI)
computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah Informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi (dalam Laudon dan Laudon, 2008).
Menurut Brigida (2012), CBIS atau Computer Base Information System, mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis computer.
B. Evolusi Sistem Informasi berbasis computer
Fokus data (SIA/EDP)
Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan pengolahan data yang tinggi dan bertujuan untuk mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan.
Fokus informasi (SIM)
Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesannya lebih banyak. Hal tersebut dioerientasikan untuk kosep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM), yang berarti bahwa aplikasi komputer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi manajemen

Fokus pada pendukung keputusan (SPK)
Sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuatan keputusan dalam menggunakan&memanfaatkan data&model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Sistem ini bertujuan untuk memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur, memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat dan meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan efisiennya
Fokus pada komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Semua sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informal ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan. Sistem ini memiliki fungsi untuk memudahkan jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.
Fokus konsultasi (Sistem Pakar)
Program komputer yang berfungsi seperti manusia yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah. Berdasarkan beberapa evolusi yang ada diatas menunjukkan bahwa dari setiap masing-masing sistem memiliki manfaat dan tujuan yang dibutuhkan dalam pencapaian yang menggunakan sisten informasi berbasis computer
C. Lingkup Data
1. Hirarki Data
Menurut Kadir (2004), secara tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hierartki yang terdiri atas elemen data, yaitu rekaman (record) dan berkas (file). Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna.Rekaman adalah gabubngan sejumlah elemen data yang saling terkait. Berkas adalah himpunan seluruh rekaman ang bertipe sama membentuk sebuah berkas

2. Penyimpanan
a. Sekunder
SASD (Penyimpanan Berurutan)
Proses penyimpanan pada SASD terbilang cukup lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu dimulai dari awal. Contoh, magnetic tape. Penyimpanan ini sudah jarang dipakai, tetapi seringkali dipakai untuj backup, karena murah dan kapasitasnya yang besar (dalam Sulianta, 2008).
DASD (Penyimpanan Akses Langsung)
Menurut Sulianata ( 2008), proses penyimpanan ini jauh lebih cepat dibanding dengan SASD, karena untuk mengambil sebuah data tertentu tidak perlu dicari dari awal berurutan
3. Pemrosesan Data
a. Pemrosesan Batch
Batch processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data tersebut akan langsung diproses.
b. Pemrosesan Online
Adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal sebagai pemasok data, dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk. Mencakup transaksi yang segera masuk, langsung diproses dan prosesnya real time. Setiap transaksi terjadi segera dibukukan
c. Sistem Real Time
Adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama.

D. Database
Era Permulaan Database
Era permulaan database ditandai dengan :
1) Pengulangan data
2) Ketergatungan data
3) Kepemilikan data yang tersebar
Konsep Database
Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file. Tujuan dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Independensi data dicapai degan menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
Struktur Database
1) File
2) Catatan
3) Elemen data
Keunggulan dan kelemahan database dan Database Manegemant System (DBMS)
Keunggulan :
1) Mengurangi pengulangan data.
2) Mencapai independensi data.
3) Spesifikasi data disimpan dalam tiap program aplikasi.
4) Perubahan dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
5) Mengintegrasikan data dari beberapa file.
E. Peranan Database dan DBMS dalam memecahkan masalah dalam Psikologi (Kasus)
Seorang psikolog yang sudah memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan yang pasti identitas ynag berbeda pula. Sebagai profesi pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat dilanggar, begitu pun psikolog memilki kode etik dengan klien. Salah satu kode etik nya adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam database membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut. Seperti yang telah dijelaskan mengenai kelebihan dlam pemakaian sistem DBMS adalah keamanan data terjamin, mengurangi kerangkapan data.
F. Sistem Pengolahan Data
Pengolahan data adalah bentuk pengolahan terhadap data untuk membuat data itu berguna sesuai dengan hasil yang diinginkan agar dapat digunakan.Sistem pengolahan data adalah system yang melakukan pengolahan data. Tujuan pengolahan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record perusahaan yang akurat dan up-to-date.
Tugas Pengolahan Data

- Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data, sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
- Perubahan Data / Manipulasi Data
Perubahan data / Manipulasi data adalah proses pengolahan data menjadi informasi yang lebih berguna. Proses yg dilakukan dalam Perubahan data meliputi:
a) Pengklasifikasian
b) Pengurutan (Sorting)
c) Perhitungan
d) Pengikhtisaran
- Penyimpanan Data
Data disimpan pada media penyimpanan sekunder dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu database. Sebagian besar data dalam database adalah data akuntansi.
- Pembuatan Dokumen
Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam maupun luar perusahaan.
Yang termasuk dalam proses pengolahan data, antara lain Verifikasi, pengorganisasian data, pencarian kembali, transformasi, penggabungan, pengurutan, perhitungan / kalkulasiekstraksi data untuk membentuk informasi, dan pembentukan pengetahuan.
Contoh Sistem Pengolahan Data.

- Pembuatan factor penjualan, dengan sudah dimanfaatkannya pengolahan data computer, maka operator hanya memasukkan jumlah barang yang dipesan, karean nama pelanggan, alamat, harga sudah ada dalam database dan perhitungan total sudah kitaa dapatkan dari hasil proses program.
- Perhitungan upah dan gaji, dengan sudah dimanfaatkannya pengolahan data computer, operator hanya menginput banyaknya jam kerja, lembur, bonus atau komisi, hari absen ; dan untuk kode pegawai, nama pegawai, gaji pokok, informasi perhitungan pajak pendapatan, neraca pinjaman dan informasi kumulatif lainnya sudah ada pada database dan program yang memprosesnya.

Peranan Pemrosesan Data Dalam Pemecahan Masalah
Pengolahan data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara. Ia menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan, dan ia memberikan database dari data internal yang digunakanoleh subsistem CBIS yang lain.
Pengolahan data merupakan pondasi atau dasar untuk pembuatan system pemecahan masalahyang lain, khususnya MIS dan DSS. Langkah pertama dalam memberikan dukungan computer bagi manajer untuk memecahkan masalah adalah dengan mengimplementasikan system pengolahan data dengan suara.
G. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) atau management information system (MIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Biasanya SIM meng-hasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari sistem pemrosesan transaksi.
Konsep Sistem Informasi
1) Manajemen dan Sistem Informasi Manajemen
2) Evolusi Sistem Informasi Manajemen
3) Sistem Informasi Manajemen dan Fungsi Bisnis
4) Sistem Informasi Eksekutif
5) Sistem Informasi Pemasaran
6) Sistem Informasi Produksi
7) Sistem Informasi Keuangan
8) Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Peran SIM dalam Pemecahan Masalah
Hasil dari aktivitas pemecahan masalah adalah  solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaanatau yang menguntungkan atau yang memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan.
Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu tindakann memilih alternative  tindakan.  Keputusan adalah tindakan tertentu yang di pilih. Biasanya pemecahan masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.
1. Peranan Interpersonal
- Figur Pimpinan: Manajer melakukan tugas-tugas seremonial, seperti memberikan tur ke fasilitas bagi tamu yang berkunjung.
- Pimpinan: Manajer memelihara unitnya dengan memperkerjakan dan melatih staf serta memberikan motivasi dan semangat.
- Hubungan: Manajer melakukan kontak dengan orang-orang diluar unit manajer itu sendiri (sesama manajer dan pihak lain di dalam lingkugan unit) dengn tujuan menjalankan urusan-urusan bisnis.
2. Peranan Informasional
- Monitor: Manajer terus mencari informasi yang berisa kinerja unitnya.
- Desimenator: Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak lain di dalam unitnya.
- Juru Bicara: Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak diluar unit(atasan dan orang-orang di dalam lingkungan).
3. Peranan Keputusan
- Wirausaha: Manajer melakukan perbaikan yang permanen terhadap unit, seperti mengubah struktur organisasi.
- Penanganan Gangguan: Manajer memberikan reaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak  di antisipasi sebelumnya, seperti devaluasi mata uang diNegara-negara asing di mana perusahaan memiliki operasi.
- Pengalokasi Sumber Daya: Manajer mengendaikan kas unitnya, menentukan berbagai sub unit mana akan menerima sumber daya apa.
- Negosiator: Manajer menyelesaikan perselisihan :Yang terjadi di dalam unit dan antara unit dengan lingkungannya.
H. Sistem Penunjang Keputusan

Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli
Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

Dasar Pengambilan Keputusan :

Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
5. Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
•         kejelasan masalah
•         orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
•         pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
•         preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai criteria
•         hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal

Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Turban, 2005) :

- Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
- Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer
- Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya
- Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah
- Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di tingkatkan. Produktivitas juga bisa di tingkatkan menggunakan peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis
- Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang di buat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin banyak juga alernatif yang bisa di evaluasi. Analisis resiko bisa di lakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar (beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil langsung dari sebuah sistem computer melalui metode kecerdasan tiruan. Dengan computer, para pengambil keputusan bisa melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak scenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis. Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
- Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan di dasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan dengan cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang

Model Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Menurut Raymond McLeod, Jr (McLeod, 1998) adalah penyederhanaan (abstraction)dari sesuatu.Sedangkan menurut Efraim Turban (Turban, 1998) adalah sebuah representasi atau abstraksi realitas yang disederhanakan.
Manfaat model dalam suatu pengambilan keputusan, antara lain sebagai berikut:
- Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal
- Untuk memperjelas mengenai hubungan signifikan diantara unsur-unsur itu.
- Untuk merumuskan hipotesis mengenai hakikat hubungan-hubungan antar variabel.
- Untuk memberikan pengelolaan terhadap pengambilan keputusan.

Klasifikasi Model Pengambilan Keputusan

Klasifikasi model dapat dilakukan berdasarkan sebagai berikut:
1. Tujuannya : model latihan, model penelitian, model keputusan, model perencanaan, dan lain sebagainya.
2. Bidang penerapannya (field of application) : model tentang transportasi, model tentang persediaan barang, model tentang pendidikan, model tentang kesehatan, dan sebagainya
3. Tingkatannya (level) : model tingkat manajemen kantor, tingkat kebijakan nasional, kebijakan regional, kebijakan local, dan sebagainya.
4. Ciri waktunya (time character) : model statis dan model dinamis.
5. Bentuknya (form) : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik, model non konflik, dan sebagainya
6. Pengembangan analitik (analytic development) : tingkat dimana matematika perlu digunakan; lain-lain.
7. Kompleksitas (complexity) : model sangat terinci, model sederhana, model global, model keseluruhan, dan lain-lain.
8. Formalisasi (formalization) : model mengenai tingkat dimana interaksi itu telah direncanakan dan hasilnya sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu dibicarakan juga.

Quade  membedakan model ke dalam dua tipe, yakni model kuantitatif dan model kualitatif.
1. Model kuantitatif
Merupakan serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti.
2. Model kualitatif
Digambarkan melalui kombinasi dari deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau masalah yang pemecahannya dibuatkan model.
Gullet dan Hicks memberikan beberapa klasifikasi model pengambilan keputusan yaitu.
1. Model Probabilitas (the concept of probability and expected value)
umumnya model-model keputusannya merupakan konsep probabilitas dan konsep nilai harapan member hasil tertentu.
2. Konsep tentang nilai-nilai harapan (the Concept of Expectedvalue)
digunakan dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya nanti menyangkut kemungkinan-kemungkinan yang telah diperhitungkan bagi situasi dan kondisi yang akan datang.
3. Model matriks(the payoff matrix model)
Model khusus yang menyajikan kombinasi antara strategi yang digunakan dan hasil yang diharapkan.


4. Model pohon keputusan (Decision Tree Model)
Model ini merupakan suatu diagram yang cukup sederhana yang menunjukkan suatu proses untuk merinci masalah-masalah yang dihadapinya lalu dibuatkan alternatif-alternatif pemecahan beserta konsekuensi masing-masing.
5. Model Kurva Indiferen (Kurva Tak Acuh).
Kurva Indeferen merupakan kurva berbentuk garis dimana setiap titik yang berada pada garis kurva tersebut mempunyai tingkat kepuasan atau kemanfaatan yang sama.
Kurva Indeferen mempunyai 4 ciri penting, yakni sebagai berikut.
1. Kurva indeferen membentuk lereng yang negatif yaitu menunjukan fakta atau asumsi bahwa satu komoditas dapat diganti dengan komoditas lainnya sedemikian rupa sehingga konsumen mempunyai tingkat kepuasan yang tetap sama.
2. Jika ada dua kurva indiferen dalam suatu keadaan atau lingkupan maka keduanya tidak akan saling berpotongan.
3. Hasil yang diperoleh dari asumsi ialah bahwa kurva indiferen ditarik melalui setiap titik sehingga membentuk garis kurva.
4. Kurva indeferen di butuhkan bagi pengorbanan tertentu untuk mendapatkan kepuasan yang optimal.
5. Model Simulasi Komputer. Menurut model ini, pengambilan keputusan diperlukan rancang bangun (design) yang biasanya menggunakan komputer yang mampu menirukan apa-apa yang dilakukan oleh organisasi.

Pemodelan matematis beserta keuntungan dan kerugiannya
PEMODELAN MATEMATIS
Model adalah abstrak, model itu mewakili beberapa entity, yaitu objek dan aktivitas. Contohnya jika sebuah model mewakili perusahaan maka perusahaan itu disebut entity-nya.
Macam-macam model :
Model Statis dan Dinamis.
Model statis adalah model yang tidak memasukkan waktu sebagai variabelnya, model ini berkaitan dengan situasi pada pada suatu saat tertentu sedangkan model dinamis adalah model yang memasukan waktu sebagai variabel, model ini mewakili tingkah laku entity sepanjang waktu.
Model Probabilitik dan Deterministik
Model pobabilitas adalah model tentang adanya peluang akan terjadi sesuatu. Pobabilitas mempunyai jangkauan 0,00 (untuk sesuatu yang tidak punya peluang) dan 1,00 (untuk sesuatu yang nyata-nyata terjadi) sedangkan model deterministic adalah kebalikan dari model pobabilitas.
Model Optimisasi dan Suboptimisasi
Model optimisasi adalah model yang menentukan pemecahan terbaik diantara altermatif yang ada. Agar model tersebut dapat melakukan hal ini, maka masalah harus terstruktur dengan baik. Sedangkan model suboptimisasi yang seringkali disebut satisficing model adalah model yang memungkinkan manajer untuk melakukan serangkaian keputusan, dan model tersebut akan memproyeksikan penyelesaian. Model ini tidak mengidentifikasikan keputusan yang akan mennghasilkan penyelesaian yang terbaik, namun menyerahkan tugas tersebut kepada manajer.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMODELAN
Manajer yang menggunakan model matematis memperoleh keuntungan sebagai berikut :
Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar.
Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
Model memberikan daya peramalan.
Model membutuhkan biaya yang lebih murah daripada metode trial and error.
Sedangkan kerugian model matematis adalah :
Sulitnya pemodelan sistem bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.
Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi.
Sumber: http://said-bloggerpemula.blogspot.co.id/2010/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_23.html

Spk berkelompok
Sistem penunjang keputusan kelompok (GDSS) adalah :sistem berdasarkan komputer interaktif yang memudahkanpemecahan atas masalah tak terstruktur oleh beberapa(set) pembuat keputusan yang bekerja sama sebagai suatu kelompok.
Komponen GDSS meliputi hardware, software, orang, danprosedur.
Sifat yang penting dari suatu GDSS sbb :
1. GDSS adalah sistem yang dirancang secara khusus,bukan menyerupai konfigurasi dari komponen sistemyang sudah ada
2. GDSS dirancang dengan tujuan untuk mendukungkelompok pembuat keputusan dalam melakukan pekerjaan mereka
3. GDSS mudah dipelajari dan digunakan
4. GDSS bisa bersifat “spesifik” atau bisa bersifat “umum”
5. GDSS berisi mekanisme built-in (yang sudah tersusun didalam sistem itu)

Aktifitas dasar yang terjadi di kelompok manapun dan yangmemerlukan dukungan yang berdasarkan komputer adalah : pemanggilan informasi, pembagian informasi, dan penggunaan informasi (Huber, 1984).
Pemanggilan informasi : melibatkan pemilihan nilai datadari database yang ada maupun pemanggilan informasisederhana (termasuk sikap, opini, dan observasi informal)dari anggota kelompok lain.
Pembagian informasi : menampilkan data pada layartampilan agar bisa dilihat oleh semua kelompok, ataupengiriman data ke tempat terminal anggota kelompokyang terpilih agar data tersebut bisa dilihat olehnya.
Pengguna informasi mencakup aplikasi teknologi software(seperti paket modeling atau program aplikasi spesifik),prosedur, dan teknik pemecahan masalah kelompok untukdata dengan tujuan agar sampai pada keputusankelompok.

Peran DSS dalam Menyelesaikan Masalah
DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus manajer. Istilah sistem pendukung keputusan (Decision Support System-DSS) digunakan untuk mendeskripsikan sistem yang dirancang membantu manajer memecahkan masalah tertentu. Ide dasarnya adalah agar manajer dan computer dapat bekerja sama untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah diperoleh melalui tahapan-tahapan dasar dan menggunakan kerangka berfikir yang umum sebagaimana berlaku dibanyak perusahaan. Dengan mengikuti pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer melihat sistem secara keseluruhan.
Perlakuan penyelesaian masalah dikelompokkan kedalam tiga tahapan,yaitu : langkah persiapan, langkah pendefinisian dan langkah pemecahan. Solusi masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuan yang paling baik, sebagaimana yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Standar dimana menggambarkan situasi yang diinginkan (desired state), apa yang harus dicapai sistem tersebut. Manajer juga harus memiliki informasi yang menggambarkan saat ini (current state), apa yang dicapai sistem tersebut saat ini. Jika terdapat gap antara dua keadaan ini,maka dipastikan adanya masalah dan harus segera dipecahkan.
Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Jika situasi ini menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan , maka tugas yang harus dilakukan bukanlah menyamakan keadaan saat ini. Melainkan tugas yang harus dilakukan adalah menjaga agar situasi saat ini tetap berada pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat tinggi dapat dipertahankan,maka situasi yang diinginkan harus ditingkatkan.
Dalam penyelesain masalah, manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan. Model terbagi menjadi empat jenis dasar, yaitu : model fisik, model naratif, model grafis dan model matematis. Penggunaan model sangat penting artinya untuk memberikan pengertian, memfasilitasi komunikasi dan memprediksi masa depan.
Dalam prakteknya, para manajer jarang memecahkan masalah sendirian. Ia dibantu oleh berbagai komite, tim proyek dan satuan satgas yang ada di perusahaan. Menyadari kenyataan ini, para pengembang system telah mengadaptasi decision support system (DSS) kedalam pemecahan masalah secara kelompok atau group decision support system (GDSS).

Sumber:
https://hasanismail25.wordpress.com/2013/05/15/bab-5-dan-6-definisi-dan-dasar-pengambilan-keputusan/
https://sindarku.wordpress.com/2010/10/06/tujuan-sistem-pendukung-keputusan/
https://sisteminformasi.unisbank.ac.id/2016/02/25/model-sistem-pendukung-keputusan-spk/
https://deathneverlost.wordpress.com/2014/10/13/sistem-informasi-manajemen-dan-sistem-penunjang-keputusan/

agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11009/BAB_19.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar